Jumat, 02 Mei 2014

pengertian industri serta IKM unggulan Kota langsa, Aceh

BAB I
INDUSTRI

1.1         Definisi dan Pengertian Industri
Industri adalah salah satu kegiatan pokok ekonomi manusia yang sangat penting, kegiatan ini berupaya melalui proses bahan mentah menjadi bahan baku dan barang jadi  agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari sebelumnya. Melalui proses kegiatan industri dapat menghasilkan berbagai barang yang menjadi kebutuhan manusia, hasil industri tidak hanya dapat berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Industri pendukung (supporting industry) adalah industri yang membuat barang dan jasa bukan untuk memenuhi kebutuhan sendiritetapi dijual ke pasar bebas atau industri lain untuk mendukung produk yang akhirnya memiliki nilai tambah yang lebih tinggi.
1.2         Klasifikasi Industri
Macam industri berbeda-beda untuk tiap daerah, karena terganrung pada sumber daya yang tersedia didaerah tersebut. Tingkat teknologi serta pengembangan daerah juga sangat berpengaruh terhadap industri-industri di suatu daerah, pada umumnya, semakin maju tingkat perindustrian disuatu daerah, maka semakin banyak pula jumlah dan macam industri serta semakin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Oleh karena itu, industri ini terbagi berdasarkan beberapa klasifikasi, antara lain :
a.       Klasifikasi Industri berdasarkan Bahan Baku
·         Industri Ekstraktif
Yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya industri hasil pertanian, perikanan, dll
·         Industri Non Ekstraktif
Yaitu industri yang mengelola lebih lanjut hasil-hasil industri lain. Misalnya industri kain, industri furnitur, dll.
·         Industri fasilitatif
Yaitu industri yang menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya industri transportasi, perbankan, dll

b.      Klasifikasi Industri berdasarkan tenaga kerja
·         Industri Rumah Tangga
Yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja empat orang dan memiliki modal yang kecil. Misalnya industri makanan ringan, dll.
·         Industri Kecil
Yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja 5 – 19 orang dan memiliki modal yang relatif kecil. Misalnya industri batu bara, dll
·         Industri sedang/menengah
Yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja 20 -99 orang dan memiliki modal yang cukup besar. Misalnya industri bordir dan industri keramik.
·         Industri besar
Yaitu indutri yang menggunakan tenaga kerja lebih dari 100 orang dan memiliki modal besar yang dihimpun secara kolektif dalam bentuk usaha. Misalnya industri mobil, tekstil, besi/baja, dll

c.       Klasifikasi Industri Berdasarkan Lokasi
·         Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry).
Yaitu industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
·         Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja (man power oriented industry).
Yaitu industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
·         Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry).
 Yaitu jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar


d.      Klasifikasi Industri Berdasarkan Produk Yang Dihasilkan
·         Industri Primer
Yaitu Industri yang menghasilkan barang / benda yang tidak memerlukan pengolahan lebih lanjut dan dapat dinikmati secara langsung. Misalnya industri makanan, minuman, konfeksi, dll
·         Industri Skunder
Yaitu industri yang menghasilkan barang / benda yang membutuhksn pengolahan lebih lanjut sebelum dinikmati. Misalnya industri pemintalan benang, ban, dll
·         Industri Tertier
Yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang / benda yang dapat dinikmati, tetapi berupa jasa yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya industri perbankan dan industri transportasi.

e.       Klasifikasi Industri Berdasarkan Bahan Mentah
·         Industri Pertanian
Yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil pertanian. Misalnya industri gula, minyak goreng, teh, dll.
·         Industri Pertambangan
Yaitu industri yang mengelola bahan mentah yang diperoleh dari hasil pertambangan. Misalnya industri baja, BBM, semen, dll
·         Industri Jasa
Yaitu industri yang mengelola jasa layanan yang dapat mempermudah beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya industri perbankan, transportasi, dan parawisata.

f.       Klasifikasi Industri Berdasarkan Besar Kecil Modal
·         Industri padat modal
Yaitu industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya
·         Industri padat karya
Yaitu industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

1.3         Definisi Bahan Baku Dan Bahan Penolong
A.    Bahan Baku
Bahan baku merupakan bahan langsung, yaitu bahan yang membentuk suatu kesatuan yang tidak terpisahkan dari produk jadi. Bahan baku adalah bahan utama atau bahan pokok dan merupakan komponen utama dari suatu produk. Bahan baku biasanya mudah ditelusuri dalam suatu produk dan harganya relative tinggi dibandingkan dengan bahan pembantu.
Bahan baku juga disebut bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain.
Adapun jenis – jenis bahan baku  adalah :
1.      Bahan baku langsung
Bahan baku langsung  adalah semua bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang di hasilkan. Biaya yang di keluarkan untuk membeli bahan baku langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang di hasilkan.
2.      Bahan Baku Tidak langsung
Bahan baku tidak langsung adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara langsung tampak pada barang jadi yang di hasilkan.

B.     Bahan Penolong
Bahan penolong adalah barang yang digunakan dalam proses produksi untuk barang dan jasa, tetapi bukan bagian dari bahan baku utama untuk produk atau jasa yang diciptakan. Dalam beberapa kasus, mereka dapat digunakan dalam proses produksi, tapi sering multi-menggunakan item yang sangat kecil dan sulit untuk melacak biaya produksi.
Produk yang ditetapkan sebagai bahan pembantu biasanya akan dianggap sebagai bagian dari overhead umum, daripada biaya produksi. Sebagai contoh apabila ingin membuat kerupuk. bahan bakunya adalah tepung. Agar kerupuk tersebut terasa lebih gurih atau enak biasanya diberikan bahan tambahan sebagai penyedap rasa seperti bumbu (garam, MSG, ekstrak bawang, dan lain-lain). Dengan campuran ini belum tentu kerupuk yang dihasilkan akan mengembang dgn baik saat digoreng, biasanya diberikan bahan penolong agar kerupuknya dapat mekar pada saat digoreng ataupun dapat disimpan lebih lama.

1.4         Perbedaan IKM dan UKM
a)      Pengertian IKM
Industri Kecil dan Menengah (IKM) dapat didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah, dunia usaha dan masyarakat melalui pemberian bimbingan dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha industri kecil dan menengah agar menjadi usaha industri yang tangguh dan mandiri. Jadi dalam hal ini, karena skala usahanya yang masih kecil dan menengah, maka IKM perlu dibimbing dan dibantu oleh setiap stakeholder, khususnya pemerintah.
Ini seperti yang dikemukakan oleh Ikuro Yamamoto (dalamartikelZulkieflimansyah)  “Kalau saja, 5% dari seluruh industri skala kecil menengah yang ada di Indonesia dapat diberdayakan sehingga menjadi penunjang yang tangguh untuk industri skala besar, maka IKM akan dapat meningkatkan eksistensinya dalam perekonomian nasional dengan pelbagai kontribusi,baikdarisisimakromaupunmikro”. ikm penggerak perekonomian daerah adalah industri yang memproduksi  barang dan jasa yang menggunakan bahan baku  utamanya berbasis pada pendayagunaan sumber daya alam . bakat dan karya seni tradisional dari  daerah setempat.

b)     Pengertian UKM
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha  kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”





BAB II
KOMODITI INDUSTRI KECIL MENENGAH (IKM)
KOTA LANGSA

2.1         Daftar beberapa komoditi IKM yang berkembang di kota Langsa
Kota Langsa memiliki beberapa komoditi yang cukup beraneka ragam, mulai dari industri pengolahan makanan dan minuman, kerajinan, elektronik, furnitur, dan industri komponen bahan bangunan.
Adapun beberapa komoditi yang berkembang di kota Langsa adalah sebagai berikut:
Ø  Industri tempe
Ø  Industri batu bata dari tanah liat
Ø  Industri furnitur dari rotan
Ø  Industri pembuatan tahu
Ø  Indutri makanan ringan
Ø  Industri bordir/sulaman
Ø  Industri pembuatan terasi
Ø  Industri pembuatan kecap dll.
sumber DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI KOTA LANGSA

2.2         Komoditi unggulan daerah di kota Langsa
Industri Kecil dan Menengah yang berkembang di kota langsa banyak yang dapat dijadikan komoditi unggulan daerah. Namun dari sekian banyak industri yang berjalan, industri pembuatan kecap manis lah yang paling menjanjikan. Hal ini di karenakan dari beberapa faktor yang sangat mendukung industri ini.
Faktor –faktor penunjang industri pembuatan kecap sebagai komoditi unggulan ialah :
*        Bahan baku sangat melimpah.
Kota Langsa yang terletak pada daerah yang subur, banyak menyediakan kacang kedelai sebagai bahan baku pembuatan kecap sehingga para pelaku industri tidak perlu kesulitan dalam mencari bahan baku.
*        Permintaan konsumen yang cukup tinggi.
Hal ini dikarenakan memang karena kecap yang diproduksi di Kota langsa merupakan kecap manis yang berbeda dengan kecap yang biasanya, kecap manis  ini juga menghasilkan aroma yang khas yang membuat banyak para konsumen mencarinya.

*        Lokasi industri dekat dengan kota.
Dekatnya lokasi industri dengan kota, membuat para pelaku industri lebih mudah untuk memasarkan produknya sekaligus juga lebih mudah dalam hal pendistribusian karena jarak industri yang dekat dengan pasar.

*        Mudah mendapatkan tenaga kerja.
 Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk industri ini tidak dituntut untuk memiliki ketrampilan tetentu sehingga sangat mudah untuk mencari tenaga kerja.

*        Proses pembuatannya mudah
Karena proses pembuatannya yang mudah, dapat mempercepat proses produksinya sehingga dapat memaksimalkan waktu sebaik – baik nya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar